Thursday, 18 Sep 2025
  • Membangun Generasi Shaleh & Cerdas
  • Membangun Generasi Shaleh & Cerdas
CLOSE MENU

Kisah Orang Madyan, Kaum Nabi Syu’aib Yang Dimusnahkan Dengan Api

Thariq.sch.id- Sahabat thariq yang dirahmati Allah, salah satu daerah di Amerika Serikat (AS) yaitu Los Angeles saat ini sedang mengalami musibah kebakaran besar yang mengakibatkan kerusakan yang sangat parah. Kebakaran saat ini masih terjadi dengan cakupan daerah yang terus meluas. Dalam istilah al-Quran, apa saja yang menimpa manusia disebut dengan “musibah”, baik yang berwujud kebaikan atau keburukan bagi manusia (QS. Al Hadid: 22-23). Allah Swt juga menjelaskan bahwa jika “musibah” yang berupa kebaikan, maka hal itu berasal dari Allah, dan bila “musibah” berupa keburukan –yang kemudian disebut dengan bencana, maka karena perbuatan manusia sendiri (QS. An Nisa: 79).

Jika kita sedikit melihat kebelakang bagaimana sepak terjang politik luar negeri AS khususnya terkait dengan konflik Palestina Israel, Apakah ini teguran dari Allah Swt ?

AS adalah salah satu negara di Dewan Keamanan PBB yang memiliki Hak Veto. Hak veto adalah hak untuk memblokir atau menggagalkan suatu draft terkait keamanan dunia. Sejak tahun 1970 hingga kini AS telah memveto 49 draft resolusi terkait konflik Palestina dan Israel. Akibat dari veto ini, masyarakat Palestina terus teraniya oleh Isreal yang kepentingannya nasionalnya selalu di lindungi Amerika Serikat.

Melihat kebakaran di LA saat ini, adakah kaum terdahulu yang mengalami kejadian serupa ?

Allah Swt ternyata pernah mendatangkan bencana kepada umat terdahulu berupa kombinasi antara hawa panas dan sambaran petir. Mereka adalah orang-orang Madyan kaumnya Nabi Syu’aib. Kaum Madyan diajak beriman kepada Allah oleh Nabi Syu’aib, namun mereka melawan dan tetap kafir. Dan ada satu dosa (maksiat) hampir merata yang mereka lakukan yaitu menipu dalam timbangan dan takaran.

Allah Swt memberitakan tentang mereka dalam Al-Qur’an Surat Hud ayat 84 yang berbunyi:

وَاِلٰى مَدْيَنَ اَخَاهُمْ شُعَيْبًا ۗقَالَ يٰقَوْمِ اعْبُدُوا اللّٰهَ مَا لَكُمْ مِّنْ اِلٰهٍ غَيْرُهٗ ۗوَلَا تَنْقُصُوا الْمِكْيَالَ وَالْمِيْزَانَ اِنِّيْٓ اَرٰىكُمْ بِخَيْرٍ وَّاِنِّيْٓ اَخَافُ عَلَيْكُمْ عَذَابَ يَوْمٍ مُّحِيْطٍ

Artinya: “Dan kepada (penduduk) Madyan (Kami utus) saudara mereka, Syuaib. Dia berkata, “Wahai kaumku, sembahlah Allah! Tidak ada tuhan bagimu selain Dia. Janganlah kamu kurangi takaran dan timbangan! Sesungguhnya Aku melihat kamu dalam keadaan yang baik (makmur). Sesungguhnya aku khawatir kamu akan ditimpa azab pada hari yang meliputi (dan membinasakanmu, yaitu hari Kiamat).” (QS Hud: 84).

Allah Swt memerintahkan Nabi Syuaib AS untuk terus mendakwahi mereka dan memberi peringatan bagi kaum tersebut. Mereka diingatkan bahwa kaum-kaum terdahulu telah dimusnahkan Allah karena kekufuran mereka dan maksiat yang mereka perbuat.

Ternyata respon mereka bukannya patuh dan beriman. Malah mereka menentang dan mengancam Nabi Syu’aib. Sehingga akhirnya Allah menghukum mereka dengan mengirimkan udara panas kepada mereka. Udara tersebut membuat tenggorokan mereka menjadi kering dan juga membakar kulit mereka. Dan itu tidak dapat dihindari dengan berteduh di bawah atap rumah ataupun rerimbunan pohon.

Kaum Madyan yang kafir itu menjadi bingung dan panik. Mereka berlari kian ke mari untuk mendapat perlindungan dari panasnya terik matahari yang membakar. Kemudian mereka melihat gumpalan awan hitam tebal di atas kepala mereka. Dikira inilah tempat berlindung dari hawa panas. Sehingga mereka berbondong-bondong lari untuk berteduh di bawah awan tersebut. Namun ternyata setelah mereka berada di bawah awan hitam sembari berdesakan, tiba-tiba datanglah percikan api dari awan hitam itu menyambar kepala mereka diiringi dengan suara petir dan gemuruh ledakan yang sangat dahsyat. Pada saat itu bumi di bawah mereka bergoyang dengan kuatnya. Sehingga mereka berjatuhan dan saling tertimbun satu sama lain. Maka tamatlah sudah riwayat kaum madyan.

وَلَمَّا جَاۤءَ اَمْرُنَا نَجَّيْنَا شُعَيْبًا وَّالَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مَعَهٗ بِرَحْمَةٍ مِّنَّاۚ وَاَخَذَتِ الَّذِيْنَ ظَلَمُوا الصَّيْحَةُ فَاَصْبَحُوْا فِيْ دِيَارِهِمْ جٰثِمِيْنَۙ

Artinya: “Ketika keputusan Kami (untuk menghancurkan mereka) datang, Kami selamatkan Syuʻaib dan orang-orang yang beriman bersamanya dengan rahmat Kami. Adapun orang-orang yang zalim, mereka dibinasakan oleh suara yang menggelegar sehingga mati bergelimpangan di rumah-rumah mereka.” (QS Hud: 94)

Baca juga : Sosialisasi Dan Simulasi Gempa SDIT TBZ PHP : Lindungi Diri Dari Gempa Bumi Dengan Edukasi Sejak Dini

Hal ini sejalan dengan Firman Allah bahwa bila bencana telah datang melanda, yang kafir dan yang beriman bisa saja sama-sama terkena. Tapi di akhirat kelak hisabnya akan berbeda. Allah berfirman:

وَاتَّقُوْا فِتْنَةً لَّا تُصِيْبَنَّ الَّذِيْنَ ظَلَمُوْا مِنْكُمْ خَاۤصَّةً ۚوَاعْلَمُوْٓا اَنَّ اللّٰهَ شَدِيْدُ الْعِقَابِ

Artinya: “Dan peliharalah dirimu dari siksaan yang tidak hanya menimpa orang-orang yang zalim saja di antara kamu. Ketahuilah bahwa Allah sangat keras siksa-Nya.” (QS Al Anfal: 25). (is/fr)

والله أعلمُ بالـصـواب

This article have

0 Comment

Leave a Comment